MENDORONG ANAK GEMAR MEMBACA

Oleh I Ketut Suweca

Seorang ayah mengeluh bahwa anaknya tak suka membaca. “Sulit sekali menyuruh anak saya yang masih kelas 4 SD untuk rajin membaca. Anak saya bilang, setiap kali mulai membaca, ia ngantuk. Herannya,. kalau menonton televisi, ngantuknya hilang. Memang ia lebih suka nonton TV daripada membuka-buka bukunya. Kalau sedikit dipaksa, ia akan pura-pura saja membaca”, begitulah keluhan sang ayah tadi. Seorang ibu bertutur tentang putrinya yang duduk di kelas 6 SD. Dengan nada sedikit bangga, ia mengaku tak pernah lagi menyuruh anaknya belajar. “Anak saya belajar tanpa disuruh. Sudah otomatis. Kalau sudah waktunya belajar, ia akan masuk kamar dan belajar. Bahkan seringkali saya dapatkan dia membaca buku dan majalah di waktu-waktu luangnya”. Bagaimana kedua hal yang bertolak belakang ini bisa terjadi? Apa upaya yang bisa dilakukan agar si kecil gemar membaca buku?

Dorongan Itu Sangat Penting
Mendorong atau memotivasi anak agar gemar membaca itu sangat diperlukan. Pada suatu kesempatan selagi santai, mungkin perlu diceritakan kepada si anak. mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manfaat membaca buku. Misalnya, betapa tokoh-tokoh besar di dunia menjadi orang sukses karena pada masa mudanya sangat gemar membaca. Juga, untuk menjadi pintar di sekolah, untuk bisa menjadi bintang kelas, seorang anak mesti rajin membaca. Ada baiknya diberikan contoh-contoh nyata bahwa anak yang mendapatkan juara di sebuah sekolah karena rajin membaca di rumah. Perlu diberikan pemahaman, bahwa orang yang gemar membaca akan memiliki pengetahuan yang luas sehingga menjadi tempat bertanya bagi rekan-rekannya. Orang yang pintar akan memiliki kepercayaan diri yang baik dan bisa diandalkan. Mungkin juga bisa dijelaskan kepada si kecil bahwa membaca itu adalah cara yang baik dalam memanfaatkan waktu luang. Dorongan-dorongan seperti ini sangat dibutuhkan agar si kecil mendapatkan gambaran tentang tujuan dan manfaat kegiatan membaca. Dengan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan membaca diharapkan anak-anak akan tertarik untuk membaca.



Beberapa Anjuran

Lantas, apa upaya yang bisa dilakukan orang tua untuk mendorong anak-anak membaca? Pertama, berikan hadiah atau oleh-oleh berupa buku atau majalah. Ketika si anak mendapat suatu prestasi, baik di dalam sebuah lomba atau di sekolahnya, sekecil apapun prestasi itu, berikan hadiah buku bacaan. Ketika si kecil berulang tahun pun, bagus sekali kalau dihadiahi buku. Sesuaikan hadiah buku yang diberikan dengan jenis bacaan kesukaannya. Mungkin ia suka buku cerita, mungkin pula ia senang dengan majalah anak-anak, seperti Bobo dan Kreatif, maka hadiahkanlah itu. Bila dana memungkinkan, ada baiknya berlangganan sehingga si kecil dapat secara kontinyu dapat membacanya. Demikian pula, tatkala orang tua datang dari bepergian, sebagai buah tangan bisa dibawakan buku dan majalah untuk si kecil.



Kedua, untuk membuat anak familiar dengan berbagai jenis buku, sering-seringlah mengajaknya berkunjung ke toko buku atau ke perpustakaan. Kebiasaan berkunjung ke pusat-pusat buku akan membawa anak tidak asing lagi dengan berbagai buku, sekaligus agar ia kenal bahwa buku itu beragam jenis dan banyak sekali judulnya. Ada yang cocok untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa.. Kalau mengajaknya toko buku, selagi ada dana yang cukup, bagus sekali untuk membelikannya satu atau dua buku. Demikian pula, saat berkunjung ke perpustakaan, jika ada satu-dua buku yang disukainya, ada baiknya dipinjamkan untuk dibaca di rumah.



Ketiga, dorong anak untuk membuat jadwal membaca majalah/buku lain di luar buku teks pelajaran. Kalau membaca buku teks sekolah tentu wajib sifatnya. Tapi, di luar itu, motivasilah si kecil untuk mengatur waktunya sehingga dengan senang hati ia membaca buku-buku di luar buku pelajaran sekolah. Dengan membaca banyak buku, si kecil akan menjadi lebih cerdas dan luas wawasannya. Jika dia biasanya belajar pada malam hari, maka baik sekali kalau pada sore harinya dipergunakan waktu kurang-lebih 30 menit untuk membaca buku bebas (bukan buku teks). Membaca buku di luar buku teks membantu si anak keluar dari kejenuhan. Membaca buku tambahan itu dapat dianggap sebagai kegiatan santai atau rekreatif.



Keempat, ciptakan suasana belajar di rumah. Buatlah agar anak merasa betah di rumah atau di kamar belajarnya. Suasana rumah akan sangat menentukan mood si kecil untuk membaca. Sediakan sebuah meja belajar untuknya. Kalau mungkin, lengkapi dengan sebuah rak buku sederhana di samping meja belajarnya. Di samping itu, yang perlu diperhatikan adalah sirkulasi udara dan pencahayaan sinar lampu dan cahaya matahari tak langsung di dalam kamar/ruangan.. Upayakan menyediakan fasilitas belajar yang memadai yang memungkinkan si anak akan terdorong dan betah membaca.



Kelima, ajak ia belajar merawat buku. Misalnya, libatkan dia pada saat orang tua menyampuli buku. Beritahu dia bagaimana cara membuka-buka lembar demi lembar halaman buku agar tidak kucek dan rusak. Latih dia untuk menata buku di atas meja atau di rak dengan rapi. Sesekali berikan pujian kalau caranya sudah benar. Beri petunjuk kalau masih ada yang salah. Buatlah agar si kecil mencintai buku dengan membaca dan merawatnya dengan baik.



Keenam, sesekali mintalah anak menceritakan isi buku yang dibacanya. Ajak dia berbincang-bincang tentang isi buku itu. Kalau perlu minta pendapatnya tentang tokoh-tokoh dalam buku cerita itu dengan bertanya mana tokoh yang baik, mana pula tokoh yang buruk prilakunya. Dengan begini, isi buku itu akan lebih melekat di benaknya. Kalau ia dapat memaparkan kembali isi cerita itu dengan cukup baik, beri dia imbalan berupa buku. Ada beberapa majalah anak-anak yang memberikan kesempatan kepada si kecil untuk ikut menulis pada majalah itu. Ajaklah ia untuk mencoba. Mungkin dengan menulis hal-hal yang paling sederhana. Misalnya, pengalaman yang unik dan tak terlupakan yang pernah dialaminya. Atau, menuliskan pendapatnya tentang sesuatu hal. Bantulah untuk mengoreksi hasil karyanya. Beritahu langkah-langkah mengirimkan tulisan ke majalah itu. Kalau ada kesempatan mengikuti lomba mengarang yang sesuai dengan usianya, libatkan dia sebagai peserta.



Ketujuh, jadilah teladan yang baik. Kata pepatah, perbuatan terdengar lebih nyaring daripada kata-kata. . Kalau orang tua ingin mendorong sang anak agar rajin membaca, maka orang tua harus menjadi teladan. Caranya adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman. Jangan pernah menyalakan televisi atau radio dan sejenisnya pada saat anak sedang membaca atau belajar, karena hal ini akan dapat mengganggu konsentrasinya. Sebaliknya, bila perlu orang tua juga ikut membaca sebagai bentuk teladan yang baik. Jadi, prilaku itulah yang ditiru oleh si kecil, bukan kata-kata ibu-bapaknya.



Mendorong anak membaca tidak dapat dilakukan hanya dengan perintah. Tidak pula bisa dilakukan sembari marah-marah. Tapi, bisa dilakukan dengan berbagai langkah, tapi yang utama adalah menjadi contoh teladan yang baik dari waktu ke waktu di dalam rumah.

0 Response to "MENDORONG ANAK GEMAR MEMBACA"

Posting Komentar