Hidup Penuh dengan Rasa Syukur

Oleh I Ketut Suweca

Sebagian dari kita mungkin suka mengeluh setiap hari, disadari atau tidak. Mulai dari bangun pagi hingga menjelang tidur ada saja yang pantas dikeluhkan. Ya, tidak punya inilah, tidak memiliki itulah. Cuaca tidak baiklah, tidak punya cukup uanglah. Tak punya makanan enaklah. Anak-anak tak mau membantu orang tuanyalah. Kekasih atau teman tak setialah dan masih banyak lagi. Keluhan-keluhan itu seolah-olah tiada putusnya. Ada saja sesuatu persoalan yang pantas dikeluhkan.
Mengeluh adalah bagian dari hidup, dan ini sangat manusiawi. Akan tetapi, mengeluh saja, apalagi mengeluh setiap hari, sama sekali tidak berguna. Keluhan itu lebih banyak membebani pikiran sehingga bisa menyebabkan stress dan kita pun tidak bisa menikmati hidup karenanya. Mengeluh itu seperti menyiram api dengan bensin yang membuatnya kian menyala. Semakin ‘menyala’ suatu keluhan, semakin berat beban pikiran yang harus ditanggung. Hidup itu sendiri memang sebagian terdiri dari masalah dan masalah. Tapi, kalau masalah tersebut dikeluhkan terus-menerus, maka dia akan kian membesar. Kalau tak yakin tentang ini, mulailah bangun pagi Anda dengan sederet keluhan, maka dapat dipastikan Anda akan sakit karenanya. Dan, jangan lupa, keluhan itu juga akan menarik hal-hal yang negatif ke dalam hidup.
Pernahkah kita begitu siuman di pagi hari, lalu dengan segera berterima kasih kepada Tuhan yang masih memberikan kesempatan menyongsong hari baru? Sudahkah kita bersyukur kepada Tuhan, karena kita telah diberikan kaki dan tangan, jantung, mata serta organ tubuh lainnya yang dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat menunjang segala aktivitas kita? Pernahkah kita bersyukur atas semua harta, rumah, kendaraan, dan sebagainya yang kita miliki? Alih-alih bersyukur, kita mungkin malah lebih sering mengeluh karena belum memiliki lebih banyak dan lebih banyak lagi.
Bersyukur adalah pola hidup yang selaras dengan ajaran agama. Semua agama mendorong umatnya untuk bersyukur atas apapun yang dimiliki. Kalau dilihat dari manfaat, bersyukur sendiri dapat membantu kita untuk menikmati ketenangan dan kedamaian hidup setiap hari. Juga, membuat jiwa kita lebih halus dan lebih mampu memaklumi segala persoalan yang menimpa kita. Dengan banyak bersyukur, kita menjadi lebih kuat menghadapi kehidupan, dan lebih bisa memaklumi bahwa kehidupan ini demikian berwarna. Artinya, kita bisa memaklumi segala perbedaan yang ada sekaligus tak hendak memaksakan keinginan terhadap orang lain. Kita menjadi lebih sabar dan mampu menjaga diri untuk tidak cepat larut dalam hal-hal negatif yang mungkin dapat merusak diri sendiri dan orang lain. Dengan banyak bersyukur, kita akan merasa lebih dekat dengan Tuhan dan merasa bahwa Tuhan selalu dekat dengan kita serta selalu membantu kita setiap kali ada masalah yang harus kita hadapi. Seperti dikatakan Dr. Robert Murphy, bahwa “orang yang memiliki hati yang bersyukur selalu selaras dengan Yang Tak Terhingga, dan tidak bisa menahan sukacita yang timbul dari merenungkan Tuhan dan kehadiran-Nya”.
Oleh karena itu, marilah kita mulai menyukuri apapun yang kita miliki dan apapun yang menimpa kita dalam menjalani kehidupan. Yakinilah bahwa masalah pasti selalu ada dalam kehidupan. Setiap masalah pasti ada hikmah di baliknya. Dalam setiap persolan, niscaya ada jalan pemecahan. Dan, tak ada masalah yang kekal, pasti akan berlalu, cepat atau lambat. Pintarlah kita menyukuri apa-apa yang sudah menjadi karunia Tuhan untuk kita.
Banyak hal yang pantas kita syukuri. Misalnya, kita bersyukur karena masih diperkenankan menghirup udara segar ketika fajar menyingsing, masih memiliki tubuh yang relatif sehat, mempunyai anak-anak yang sehat dan rajin belajar. Juga tetap bersyukur, walaupun mungkin kita hari ini dalam kedaan terbaring sakit, atau di kantong kita hanya ada uang sepuluh ribu rupiah. Percayalah, dengan selalu bersyukur, kepada kita Tuhan akan merentangkan jalan menuju kebaikan dan kebahagiaan. Acapkali problem yang kita hadapi membuat kita kacau, tetapi kalau kita tegar dan penuh syukur dalam menghadapinya, yakinlah setelah itu akan datang hikmah yang berguna asal kita senantiasa berupaya memberikan yang terbaik yang kita bisa. Mari, jadikan setiap hari sebagai hari baru, dimana rasa syukur selalu kita dendangkan.
Bagaimana pendapat Anda, para pembaca?
(economist-suweca.blogspot.com)

0 Response to "Hidup Penuh dengan Rasa Syukur"

Posting Komentar