Menulis Itu Menyenangkan

Oleh I Ketut Suweca

Benarkah menulis atau mengarang itu menyenangkan? Mungkin demikian pertanyaan Anda, para pembaca. Bagi sebagian besar orang akan berpendapat bahwa menulis itu memang menyenangkan bagi mereka yang menyukai kegiatan ini. Akan tetapi, bagi mereka yang tidak memiliki hobi, minat, bakat atau apapun namanya, mungkin akan susah baginya untuk mengatakan bahwa menulis itu menyenangkan. Tapi, sabar dulu. Pendapat di atas perlu diragukan! Mengapa?
Di atas disebutkan bahwa mereka yang memiliki bakat sajalah yang bakal senang dengan pekerjaan tulis-menulis. Tapi, apakah bakat itu? Orang tak bakal tahu bakatnya sampai dia mengembangkannya dengan baik hingga mencapai keberhasilan. Bakat tak muncul tiba-tiba, ia harus melalui proses pembelajaran yang intensif.
Oleh karena itu, jangan bilang bahwa Anda tidak berbakat menulis, tapi teruslah mencoba mengasah kemampuan menulis itu sampai Anda tercengang bahwa sebenarnya Anda pun berbakat seperti orang lain yang selama ini Anda pandang berbakat menulis. Anda tentu setuju bahwa ntuk mencapai keberhasilan dalam suatu bidang, latihan dan latihan yang berkesinambungan menjadi faktor penentu keberhasilan. Demikian pula halnya dengan aktivitas tulis-menulis. Kegiatan ini baru akan mencapai puncak-puncak keberhasilannya kalau Anda sungguh-sungguh memperjuangkannya. Jangan sampai baru mencoba beberapa kali, lalu Anda memvonis diri tidak berbakat. Jadi, yang terpenting dalam mengasah kemampuan apapun, termasuk dalam tulis-menulis, adalah kesediaan untuk berlatih dan berlatih terus-menerus tanpa mengenal menyerah. Bukankah ada ungkapan yang menyatakan bahwa ‘ala bisa karena biasa’? Saya percaya ungkapan itu benar, Anda juga percaya, bukan?
Begitu Anda mulai menguasai kemampuan tulis-menulis, maka bersamaan dengan itu rasa senang pun akan muncul. Rasa senang ini pada gilirannya akan memacu Anda untuk lebih banyak berkarya dengan kualitas yang lebih baik. Jadi, kesenangan yang Anda peroleh akan berlipat-lipat, apalagi kalau artikel/tulisan yang Anda buat dan Anda coba kirim ke media cetak itu, dimuat. Wah … senangnya bukan main.
Kesenangan itu bertambah lagi kalau ada balas jasa berupa honorarium yang Anda terima atas pemuatan artikel Anda di media massa itu.
Nah, selamat menulis, selamat menjalani proses, dan selamat menikmati kesenangan. Percayalah bahwa menulis itu benar-benar menyenangkan. Kalau Anda belum percaya juga, lakukanlah pekerjaan tulis-menulis dengan tekun, sungguh-sungguh, dan berkesinambungan, lalu lihatlah hasilnya. Anda pasti akan bilang: Benar, menulis itu memang menyenangkan!
Anda punya pendapat lain, para pembaca yang budiman?

2 Response to "Menulis Itu Menyenangkan"

  1. Athur Alam 16 September 2010 pukul 01.14
    berkaitan dengan proses menulis ini saya memiliki beberapa pemikiran seperti ini:

    1. Mencari ide menulis itu sangat mudah.
    2. Menuliskan ide dalam beberapa kalimat dan paragraf itu mudah.
    3. Menentukan gaya bahasa menulis sendiri itu gampang-gampang susah, tapi tetap bisa dilatih.
    4. Membuat tulisan menarik itu bukan hanya bicara tentang bakat, tetapi diasah dan belajar, itu jauh lebih penting.
    5. Membagikan apa yang kita tulis melalui sebuah blog itu jauh lebih menyenangkan dari pada menyimpannya dalam sebuah buku harian yang hanya disimpan di dalam lemari atau di bawah bantal.

    JAdi, masihkan ada alasan untuk tidak menulis mulai dari sekarang???
  2. Ekonomist 19 September 2010 pukul 07.45
    Pastinya Anda sudah berlatih sejak lamaaa..., bukan? Saya setuju aja deh. Trims.

Posting Komentar