Menumbuhkan Kegemaran Membaca pada Anak

Oleh I Ketut Suweca

Banyak orang tua mengaku kesulitan menyuruh putra-putrinya untuk rajin membaca. “Setiap kali membaca, si anak mengaku mengantuk. Yang mengherankan, kalau menonton televisi, ngantuknya hilang. Memang ia lebih suka nonton TV daripada membuka-buka bukunya. Kalau sedikit dipaksa, ia akan pura-pura saja membaca,” demikian antara lain keluhan para orang tua. Berikut ini penulis menawarkan beberapa saran yang bisa dilakukan para orang tua untuk mendorong putra-putri mereka gemar membaca.
Pertama, ciptakan suasana belajar di rumah. Buatlah agar anak merasa betah di rumah atau di kamar belajarnya. Suasana rumah akan sangat menentukan mood si kecil untuk membaca. Sediakan sebuah meja belajar untuknya. Kalau mungkin, lengkapi dengan sebuah rak buku sederhana di samping meja belajarnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sirkulasi udara dan pencahayaan sinar lampu dan cahaya matahari tak langsung di dalam kamar/ruangan. Upayakan menyediakan fasilitas belajar yang memadai yang memungkinkan si anak akan terdorong dan betah duduk dan membaca.
Kedua, berikan hadiah atau oleh-oleh berupa buku atau majalah. Ketika si kecil mendapat suatu prestasi di sekolahnya, sekecil apapun prestasi itu, berikan hadiah bacaan, baik berupa buku maupun majalah anak-anak. Ketika ia berulang tahun pun, elok sekali kalau dihadiahi bahan bacaan. Tentu saja dipilihkan bacaan yang sesuai dengan usia dan kesukaannya. Mungkin ia suka buku cerita, barangkali pula ia senang dengan majalah anak-anak. Bila dana memungkinkan, ada baiknya berlangganan sehingga si kecil secara kontinyu dapat membacanya. Tatkala orang tua datang dari bepergian jauh, akan bagus sekali kalau dibawakan buku dan majalah untuk si kecil sebagai oleh-oleh.

Ketiga, berkunjung ke toko buku atau ke perpustakaan. Mengajak anak berkunjung ke pusat-pusat buku seperti toko buku dan perpustakaan akan membawa anak tidak asing lagi dengan berbagai buku, sekaligus agar ia kenal bahwa buku itu beragam jenisnya dan banyak sekali judulnya. Agar si kecil juga tahu bahwa ada bacaan yang cocok untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa. Kalau mengajaknya toko buku, selagi ada dana yang cukup, bagus sekali untuk membelikannya satu atau dua buku atau majalah. Demikian pula, saat berkunjung ke perpustakaan, jika ada satu-dua buku yang disukainya, ada baiknya dipinjamkan untuk dibaca di rumah.

Keempat, ajak ia belajar merawat buku. Caranya, antara lain dengan melibatkan anak pada saat menyampuli buku. Beritahu pula dia bagaimana cara membuka-buka lembar demi lembar halaman buku agar tidak cepat kucek dan rusak. Latih dia untuk menata buku di atas meja atau di rak dengan rapi. Sesekali berikan pujian kalau caranya sudah benar. Beri petunjuk kalau masih ada yang salah. Buatlah agar si kecil mencintai buku dengan membaca dan merawatnya dengan baik.

Kelima, sesekali mintalah anak menceritakan isi buku. Dorong si kecil untuk mau menceritakan isi buku atau bacaan. Ajak dia berbincang-bincang tentang isi buku itu. Kalau perlu minta pendapatnya tentang tokoh-tokoh dalam buku cerita itu dengan bertanya mana tokoh yang baik, mana pula tokoh yang jahat. Dengan begini, isi buku itu akan lebih melekat di benak si kecil. Kalau ia dapat memaparkan kembali isi cerita itu dengan cukup baik, beri dia imbalan berupa bacaan.

Keenam, latihan mengarang yang sederhana. Beberapa majalah anak-anak yang memberikan kesempatan kepada si kecil untuk ikut menulis pada majalah itu. Ajaklah ia untuk mencoba menuliskan gagasannya. Mungkin dengan menulis hal-hal yang paling sederhana. Misalnya, pengalaman yang unik dan tak terlupakan yang pernah dialaminya. Atau, menuliskan pendapatnya tentang sesuatu hal. Bantulah untuk mengoreksi hasil karyanya. Beritahu pula langkah-langkah mengirimkan tulisan ke majalah itu. Bantu dia mengirim naskahnya melalui e-mail atau ajak ia ikut ke kantor pos untuk mengirimkan hasil karyanya itu ke Redaksi majalah tersebut. Kalau ada kesempatan mengikuti lomba mengarang yang sesuai dengan usianya, libatkan dia sebagai peserta.

Keenam, menjadi teladan yang baik. Kata pepatah, perbuatan terdengar lebih nyaring daripada kata-kata. Kalau ingin mendorong sang anak agar rajin membaca, maka orang tua harus menjadi teladan. Caranya, antara lain dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman. Televisi atau radio dan sejenisnya yang dinyalakan pada saat anak sedang membaca atau belajar hanya akan mengganggu konsentrasinya. Oleh karena itu, sebaiknya dimatikan. Dampingi si kecil pada saat ia membaca. Baik juga kalau orang tua pun ikut membaca seraya duduk tak jauh dari si anak. Ini bagus sebagai bentuk teladan yang baik.
Menumbuhkan kegemaran membaca pada anak tidak bisa hanya dengan perintah atau dengan menyuruh-nyuruh. Mereka harus dimotivasi, difasilitasi, dan diberi contoh real sebagai bentuk keteladanan. Semoga dengan begitu, kegemaran membaca dapat ditumbuhkan, keluhan orang tua bahwa anaknya malas membaca pun, dapat diatasi.

0 Response to "Menumbuhkan Kegemaran Membaca pada Anak"

Posting Komentar