Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Oleh I Ketut Suweca

Para ibu seringkali mengingatkan putra-putrinya untuk membiasakan mencuci tangan sebelum makan. Demikian seringnya, sampai-sampai dibuatkan nyanyian, “.... kalau kita makan Dik, cuci tanganmu dulu...”. Syair lagu itu mengingatkan kita untuk senantiasa mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Usai ke belakang, usai berkebun, usai menceboki bayi, dan usai melakukan aktivitas yang membuat tangan kotor, hendaknya segera dicuci dengan sabun. Demikian juga, ketika hendak mengambil makanan, minuman, dan sebagainya, diperlukan mencuci tangan dengan sabun.
Akan tetapi, dalam praktek, kebiasaan ini belum tumbuh dengan baik. Kalaupun anak mencuci tangannya, masih sekedar membasahi tangan sebelum ia makan. Hal yang sama acapkali dilakukan pula oleh orang dewasa. Padahal, tidaklah cukup sekedar mencelupkan atau mengguyur bagian telapak dan punggung tangan dengan air. “Mencuci tangan tidaklah sekedar membasahi tangan dengan air, tetapi harus benar-benar mencucinya dengan sabun, sampai ke sela-sela jari tangan. Kalau hanya pakai air, bakterinya tak akan hilang,” ujar dr.Ida Ayu Oka Sulaksmi, rekan saya yang bertugas di sebuah lembaga kesehatan milik pemerintah. “Kini dengan mudah kita menemukan sabun cair yang khusus untuk mencuci tangan (handwashing),” tambahnya.
Mencuci tangan pakai sabun tentu saja banyak manfaatnya. Dintaranya untuk mencegah si empunya terkena penyakit diare, penyakit kulit, peradangan pernafasan, dan sebagainya. Penyakit-penyakit ini banyak disebabkan oleh tidak terjaganya kebersihan. Oleh karena itu, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu secara terus-menerus dikumandangkan kepada seluruh masyarakat, terutama melalui sekolah-sekolah, mulai dari SD hingga SLTA.
Bagi masyarakat dunia, CTPS sebagai perwujudan pola hidup bersih dan sehat, demikian penting dan strategis. Penting, karena hal ini berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan manusia sehingga harus dilaksanakan dengan segera, tanpa ditunda-tunda. Lalu, strategis, lantaran hal ini menentukan kualitas sumberdaya manusia masa kini dan masa depan. Saking penting dan strategisnya, maka WHO menjadikan tanggal 15 Oktober sebagai Hari CTPS.
Semoga kita yang mungkin pada awalnya melihat CTPS sebagai hal yang sepele atau remeh menjadi sadar bahwa inilah kunci pertama dalam pembentukan kebiasaan berpola hidup bersih dan sehat. Mulai sekarang, mari kita ajak anak-anak, rekan-rekan, saudara-saudara kita untuk memulai pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Jangan lupa, keteladanan dalam bentuk contoh-contoh nyata dalam praktek keseharian sangat menentukan keberhasilan program ini.
Seperti kata pepatah, kesehatan memang bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan, segalanya menjadi tak berarti apa-apa.
Nah, para pembaca, bagaimana pendapat Anda?
economist-suweca.blogspot.com

0 Response to "Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)"

Posting Komentar