Resensi Buku : Menjadi Siswa Hebat
Oleh I Ketut Suweca
Judul buku : 3 Langkah Mudah Menjadi Bintang Kelas
Pengarang : Syaiful Erfad
Penerbit : Garailmu
Edisi : Pertama, tahun 2009
Halaman : 208 halaman
Buku-buku SD, SMP dan SMA pada umumnya adalah buku-buku pelajaran sekolah. Demikian juga buku untuk mahasiswa, yang lebih banyak yang textbook. Kalau ada buku di luar mata pelajaran/kuliah, itu pasti relatif jarang, kecuali novel. Buku penunjang sukses belajar terbilang amat langka diterbitkan. Mungkin penerbit khawatir buku jenis ini tidak laku di pasaran sehingga bisa merugi. Oleh karena itu, para penerbit cenderung menerbitkan buku yang sudah pasti dipakai di sekolah/kampus, yaitu buku-buku textbook tadi.
Di tengah-tengah kelangkaan buku penunjang belajar, lantas terbit buku bertajuk
tentang langkah mudah menjadi seorang bintang kelas. Ini pertanda baik. Bagaimanapun juga kehadiran buku ini akan menjadi penggugah bagi siswa untuk berjuang mencapai cita-citanya dimulai dari sekolah. Buku yang seukuran novel ini diperuntukkan bagi siswa, tapi baik juga untuk para orang tua dan guru. Bagi siswa, mereka dapat menyimak langsung buku ini dan mempraktekkan isinya, sedangkan bagi para orang tua dan guru, buku ini dapat menjadi pedoman yang cukup berharga manakala hendak membimbing putra-putri/siswanya meraih prestasi belajar di sekolah. Jadi, buku ini cocok untuk siswa dan cocok juga untuk para orang tua dan guru.
Apa yang dapat dipelajari pembaca dari buku karya Syaiful Erfad ini? Dalam bagian prolog, penulis memaparkan dua hal penting yang mesti menjadi pegangan para siswa. Pertama, untuk menjadi bintang kelas, seorang siswa harus berusaha lebih keras daripada siswa lain. Dengan usaha yang lebih keras, ia diharapkan dapat berprestasi lebih baik, di atas prestasi siswa lainnya. Kedua, menjadi bintang kelas itu adalah pilihan. Boleh saja seseorang tak mau atau tak ingin menjadi bintang kelas dengan beberapa alasan. Tapi, bagi sebagaian besar siswa tentu menjadi bintang kelas adalah idaman. Jadi, menjadi bintang kelas itu adalah pilihan dan karena sudah menjadi pilihan maka harus ada tekad bulat dan usaha keras untuk mencapainya.
Sesuai dengan judul buku, disebutkan ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh para siswa jika berniat menjadi bintang di kelas. Ketiga langkah ini berkenaan dengan tempat dimana upaya itu dilakukan dan kapan seorang siswa harus menghimpun segenap upaya untuk meraih sukses belajar. Langkah pertama adalah saat belajar di sekolah. Di sekolah, siswa diharapkan pintar memilih tempat duduk. Hindari duduk di tempat yang membuat sulit membaca tulisan di papan tulis atau sulit mendengar suara guru dengan jelas. Nasehat penulis buku ini, “di dalam kelas, carilah tempat duduk yang paling nyaman. Gunakan indera penglihatan dan indera pendengaran sebagai alat ukur”. Di samping itu, memilih sahabatpun disarankan oleh penulis buku ini. Katanya, “seleksilah sahabatmu karena ia seperti pasangan hidup yang melipatduakan kegembiraan dan memotong kesedihan menjadi separonya. Ia juga memiliki andil dalam prestasi yang kamu raih”. Lebih detail lagi, bagaimana memperhatikan penjelasan guru di depan kelas diterangkan dalam langkah pertama ini. Dikatakan, agar dapat maksimum dalam menyerap pelajaran, siswa mesti memperhatikan gerak bibir guru ketika ia menerangkan di depan kelas. “Hadirkan jiwa, raga, pikiran dan hati”, tulisnya seraya mengatakan bahwa hal itu untuk membantu pikiran fokus. Bahkan, cara mencatat yang baik pun dikemukakan dalam buku ini. Ia menganjurkan para siswa memiliki ketrampilan mencatat dengan baik, karena cacatan adalah alat untuk mengingat kembali ilmu yang telah diperoleh.
Langkah kedua adalah saat belajar di rumah. Apa yang harus dilakukan oleh si calon bintang kelas? Sediakan waktu untuk belajar pribadi di rumah paling sedikit satu jam. Siswa harus menentukan sendiri waktu wajib belajar dan waktu cadangan belajar. Waktu wajib belajar itu disesuaikan dengan saat kapan tidak ada gangguan dan bisa berkonsentrasi dengan penuh. Waktu cadangan belajar juga diperlukan untuk mengantisipasi kalau waktu wajib belajar tak bisa dipenuhi karena suatu kegiatan yang penting atau mendadak harus dilakukan. Sebelum belajar dan setelah belajar usai, dianjurkan untuk berdoa. “Berdoalah kepada Tuhan. Mintalah ilmu-Nya karena sesungguhnya semua ilmu itu milik-Nya. Bila Tuhan tidak memberikan ilmu-Nya, maka sekeras apapun kita berusaha, ilmu itu tidak akan pernah kunjung kita dapatkan”, begitu nasehat penulis buku ini. Ada beberapa lagi resep sukses belajar di rumah yang disajikan dalam buku ini.
Langkah ketiga adalah saat menghadapi ujian. Apa strategi yang dianjurkan dalam menghadapi ujian? Bila belajar di sekolah itu diibaratkan seperti orang sedang melakukan perjalanan, maka ujian adalah pintu gerbang pemeriksaan. Pintu gerbang yang harus dilewati oleh setiap pelajar untuk mengetahui sejauh mana kemajuan akademik dan tingkat pengetahuan pelajar setelah mengikuti proses belajar di sekolah. Diperlukan niat yang tulus dan lurus dalam menyongsong ujian: bahwa ujian itu semata-mata sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Yang penting lagi adalah persiapan intensif. Persiapan intensif adalah persiapan secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai tertinggi. Dianjurkan oleh penulis buku ini agar para siswa memiliki jadwal khusus untuk belajar menyongsong ujian dengan memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Beberapa metoda untuk membantu ingatan juga dipaparkan, diantaranya metode jembatan keledai, metode singkatan dan metode mengingat arti dan pendapat para ahli. Pada saat memulai ujian dan usai menjalani ujian, dianjurkan untuk berdoa.
Buku ini memang layak dibaca. Sebagian diantara materi buku ini mungkin sudah diketahui, apalagi oleh para guru. Akan tetapi, ada hal yang membuat buku ini unik dan cukup berharga untuk dibaca. Diantaranya, pemaparannya yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa SMP sekalipun, yang dilengkapi pula dengan beberapa kisah nyata untuk mendukung topik-topik yang dibahas sehingga tidak menjemukan. Hal yang unik, buku ini menganjurkan si pembelajar untuk senantiasa berdoa, sebelum dan sedudah belajar, sebelum dan sesudah ujian. Ini sesuatu yang sering kita lupakan, bukan?
Apa yang dapat dipelajari pembaca dari buku karya Syaiful Erfad ini? Dalam bagian prolog, penulis memaparkan dua hal penting yang mesti menjadi pegangan para siswa. Pertama, untuk menjadi bintang kelas, seorang siswa harus berusaha lebih keras daripada siswa lain. Dengan usaha yang lebih keras, ia diharapkan dapat berprestasi lebih baik, di atas prestasi siswa lainnya. Kedua, menjadi bintang kelas itu adalah pilihan. Boleh saja seseorang tak mau atau tak ingin menjadi bintang kelas dengan beberapa alasan. Tapi, bagi sebagaian besar siswa tentu menjadi bintang kelas adalah idaman. Jadi, menjadi bintang kelas itu adalah pilihan dan karena sudah menjadi pilihan maka harus ada tekad bulat dan usaha keras untuk mencapainya.
Sesuai dengan judul buku, disebutkan ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh para siswa jika berniat menjadi bintang di kelas. Ketiga langkah ini berkenaan dengan tempat dimana upaya itu dilakukan dan kapan seorang siswa harus menghimpun segenap upaya untuk meraih sukses belajar. Langkah pertama adalah saat belajar di sekolah. Di sekolah, siswa diharapkan pintar memilih tempat duduk. Hindari duduk di tempat yang membuat sulit membaca tulisan di papan tulis atau sulit mendengar suara guru dengan jelas. Nasehat penulis buku ini, “di dalam kelas, carilah tempat duduk yang paling nyaman. Gunakan indera penglihatan dan indera pendengaran sebagai alat ukur”. Di samping itu, memilih sahabatpun disarankan oleh penulis buku ini. Katanya, “seleksilah sahabatmu karena ia seperti pasangan hidup yang melipatduakan kegembiraan dan memotong kesedihan menjadi separonya. Ia juga memiliki andil dalam prestasi yang kamu raih”. Lebih detail lagi, bagaimana memperhatikan penjelasan guru di depan kelas diterangkan dalam langkah pertama ini. Dikatakan, agar dapat maksimum dalam menyerap pelajaran, siswa mesti memperhatikan gerak bibir guru ketika ia menerangkan di depan kelas. “Hadirkan jiwa, raga, pikiran dan hati”, tulisnya seraya mengatakan bahwa hal itu untuk membantu pikiran fokus. Bahkan, cara mencatat yang baik pun dikemukakan dalam buku ini. Ia menganjurkan para siswa memiliki ketrampilan mencatat dengan baik, karena cacatan adalah alat untuk mengingat kembali ilmu yang telah diperoleh.
Langkah kedua adalah saat belajar di rumah. Apa yang harus dilakukan oleh si calon bintang kelas? Sediakan waktu untuk belajar pribadi di rumah paling sedikit satu jam. Siswa harus menentukan sendiri waktu wajib belajar dan waktu cadangan belajar. Waktu wajib belajar itu disesuaikan dengan saat kapan tidak ada gangguan dan bisa berkonsentrasi dengan penuh. Waktu cadangan belajar juga diperlukan untuk mengantisipasi kalau waktu wajib belajar tak bisa dipenuhi karena suatu kegiatan yang penting atau mendadak harus dilakukan. Sebelum belajar dan setelah belajar usai, dianjurkan untuk berdoa. “Berdoalah kepada Tuhan. Mintalah ilmu-Nya karena sesungguhnya semua ilmu itu milik-Nya. Bila Tuhan tidak memberikan ilmu-Nya, maka sekeras apapun kita berusaha, ilmu itu tidak akan pernah kunjung kita dapatkan”, begitu nasehat penulis buku ini. Ada beberapa lagi resep sukses belajar di rumah yang disajikan dalam buku ini.
Langkah ketiga adalah saat menghadapi ujian. Apa strategi yang dianjurkan dalam menghadapi ujian? Bila belajar di sekolah itu diibaratkan seperti orang sedang melakukan perjalanan, maka ujian adalah pintu gerbang pemeriksaan. Pintu gerbang yang harus dilewati oleh setiap pelajar untuk mengetahui sejauh mana kemajuan akademik dan tingkat pengetahuan pelajar setelah mengikuti proses belajar di sekolah. Diperlukan niat yang tulus dan lurus dalam menyongsong ujian: bahwa ujian itu semata-mata sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Yang penting lagi adalah persiapan intensif. Persiapan intensif adalah persiapan secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai tertinggi. Dianjurkan oleh penulis buku ini agar para siswa memiliki jadwal khusus untuk belajar menyongsong ujian dengan memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Beberapa metoda untuk membantu ingatan juga dipaparkan, diantaranya metode jembatan keledai, metode singkatan dan metode mengingat arti dan pendapat para ahli. Pada saat memulai ujian dan usai menjalani ujian, dianjurkan untuk berdoa.
Buku ini memang layak dibaca. Sebagian diantara materi buku ini mungkin sudah diketahui, apalagi oleh para guru. Akan tetapi, ada hal yang membuat buku ini unik dan cukup berharga untuk dibaca. Diantaranya, pemaparannya yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa SMP sekalipun, yang dilengkapi pula dengan beberapa kisah nyata untuk mendukung topik-topik yang dibahas sehingga tidak menjemukan. Hal yang unik, buku ini menganjurkan si pembelajar untuk senantiasa berdoa, sebelum dan sedudah belajar, sebelum dan sesudah ujian. Ini sesuatu yang sering kita lupakan, bukan?
0 Response to "Resensi Buku : Menjadi Siswa Hebat"
Posting Komentar