Apa Alasan Kita Ada di Bumi?
I Ketut Suweca
Saya masih teringat ketika dulu menjadi pengunjung tetap sebuah perpustakaan. Seperti biasa, setiap dua minggu sekali saya berkunjung ke perpustakaan itu untuk menukar buku yang saya pinjam sebelumnya dengan buku lain. Dua buku dalam dua minggu menjadi bacaan wajib saya, apa pun jenis buku itu. Yang terpenting saya berminat membacanya.
Suatu hari saya ngobrol dengan seorang karyawan setempat. Kami bersalaman, terlibat obrolan singkat, sebelum memulai mencari-cari buku yang menarik perhatian saya. Inilah petikannya.
“Pak Suweca kan sudah selesai kuliah, kok masih meminjam buku?,” tanya karyawan itu.
“Memangnya kenapa kalau masih meminjam buku?,” saya tanya balik.
“Nggak apa-apa sih, tapi Pak kan sudah tak kuliah lagi, kok masih suka meminjam buku?,” katanya memberi alasan.
“Ya, saya pinjam buku karena nggak bisa beli, he he. Lagi pula saya senang baca-baca untuk mengisi waktu luang,” jawab saya sekenanya.
Mungkin seperti karyawan itulah pandangan masyarakat kita pada umumnya, bahwa kalau sudah tidak bersekolah lagi, maka seseorang tak lagi pantas melahap isi buku. Sayangnya, yang bertanya itu seorang pegawai perpustakaan! Tapi, tak apalah, karena dia tak tahu kalau saya suka menulis yang selalu memerlukan bacaan. Tak apalah, karena dengan begitu, saya jadi dapat ide untuk memberi ilustrasi pada artikel pendek ini.
Membaca hanya untuk mereka yang sedang menempuh pendidikan formal. Kalau sudah tidak kuliah/bersekolah lagi, tak perlu membaca buku! Tentu saja kita tidak sependapat dengan pandangan di atas. Membaca adalah salah satu cara pengembangan diri melalui penambahan pengetahuan. Pengembangan diri menjadi sesuatu yang penting manakala kita ingin mencapai kemajuan bersamaan dengan bergulirnya waktu. Dengan alasan pengembangan diri inilah mengapa orang mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan. Dengan alasan ini pula mengapa orang yang sudah berumur lanjut memutuskan untuk kembali ke kampus. Mungkin dengan alasan ini pula mengapa kita saling berbagi di kompasiana, saling menimba pengetahuan dan pengalaman.
Penulis Gail Sheehy, seperti dikutip John C. Maxwell, mengatakan bahwa “Jika tidak berubah, kita tidak akan pernah bertumbuh. Jika tidak bertumbuh, kita tidak akan hidup.” Atau, seperti dikatakan penyair Robert Browning: “Apa alasan kita ada di bumi selain untuk bertumbuh?” Jadi, pengembangan diri penting dan perlu, sehingga seharusnya menjadi pilihan kita. Jika kita masih berpikir bahwa dengan diam saja kita masih bisa berhasil, maka kita salah besar!
Selamat menjalani pengembangan diri. Salam hangat.
0 Response to "Apa Alasan Kita Ada di Bumi?"
Posting Komentar